Indonesia Negara “Surga-Jahannam”
Oleh:
Mahasiswa Sharia Econnomics and
Banking Institute (SEBI)
Ilustrator 'Surga-Jahannam' by Multazam Zakaria |
Indonesia Negara
“Surga-Jahannam”, ini statmen yang
mungkin jarang terhembus ke khalayak semesta, bahkan mungkin belum pernah
sebelumnya. Karena dalam ajaran islam, tidak mungkin menggabungkan antara
‘surga’ dan ‘jahannam’, karena jahannam sendiri merupakan sebuah nama dari
tempat yang menjadi antonim dari surga, namun dalam dunia linguistik, semua
bisa dilakukan asalkan dilandasi alasan yang kuat dan bisa
dipertanggungjawabkan. Maka kata kunci dari tulisan ini yang nantinya akan
menjadi referensi untuk memahami istilah ‘surga-jahannam’ adalah dengan
menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan sederhana dan menggelitik berikut ini, apa itu Indonesia? Apa itu surga? Dan apa
itu jahannam?.
Indonesia, inilah kata kunci pertama
yang harus kita mengerti. Lalu apa sebenarnya Indonesia? Barangkali kita tidak
awam lagi dengan kosa kata indah ini, dan tidak menutup kemungkinan ada yang
berseru “huh, anak Te-Ka juga tahu kalo Indonesia itu adalah nama sebuah
Negara yang penduduknya mayoritas pemeluk agama islam”. Baik, ini adalah salah satu deskripsi tentang
Indonesia yang hemat penulis belum mampu mewakili Indonesia secara keseluruhan,
namun ada yang lebih urgen dari sekedar itu. Hal ini yang mungkin banyak kita
dan bahkan dunia tidak menyadarinya, “serpihan surga”, meminjam istilah Cak Nun[1]. Ya, Indonesia adalah
serpihan surga itu. Mengapa? Apa sebenarnya surga itu? Semua agama sepakat
bahwa surga adalah suatu tempat di akhirat yang disediakan Tuhan sebagai tempat
tinggal bagi hambanya yang taat menjalankan perintahnya atau biasa kita
menyebutnya ‘bertaqwa’. Lalu bagaimana karakteristik surga itu? Menyenangkan,
sejuk, semua keinginan bisa terpenuhi di dalamnya, tentunya begitu. Ini
diperkuat dengan perumpaan-perumpamaan surga yang terdapat di dalam al-Qur’an,
misalnya ; “Perumpamaan (penghuni) surga yang
dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai
dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.”[2]
Atau lirik lagi dalam surat yang lain; “Perumpamaan
surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir
sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian
pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa.”[3]
Dan banyak lagi ayat-ayat lainnya yang berbicara tentang perumpaan surga
dan isinya.
Serpihan surga, jika
memang Indonesia adalah serpihan surga itu, lalu adakah Indonesia memiliki
karkateristik sebagaimana dalam perumpaan surga di atas? Inilah pertanyaan inti
yang harus kita berusaha dengan jujur menjawabnya. Serpihan surga, sebuah
ungkapan sederhana dari seorang Cak nun, namun akan bisa difahami bila
direnungkan, dan difikirkan dengan kejernihan dan kejujuran hati. Jika memang
apa yang diungkapkan oleh seorang kiyai dan budayawan itu benar adanya, maka
tugas kita adalah mecari titik temu untuk menarik garis determinan atara surga
dan Indonesia. Jika kita melihat dengan
mata telanjang, maka Indonesia tidak pantas disebut surga. Maka ungkapan cak
nun pun terbantahkan. Misalkan saja, lirik bencana-bencana yang telah berulang
kali bahkan antri menunggu giliran perannya di Indonesia. Mulai dari tsunami
aceh, gempa jogja, longsor, lumpur lapindo yang hingga kini telah berubah
menjadi lautan lumpur, dan lain sebagainya. Lalu pada sisi yang sama, mari
lirik penghuninya, kemiskinan terjadi dimana-mana, antrian panjang para sarjana
semakin bertambah inci demi inci, kelaparan, busung lapar, perpecahan, konflik
elit, tawuran siswa, dan lain sebagainya. Gambaran singkat ini menunjukkan
betapa penghuninya sungguh merasakan kegelisan,kekeringan jiwa, kerisis
tauladan, dan penderitaan yang terjadi pada berbagai sisi dan sendi Indonesia. Jika
melihat semua kenyataaan ini maka Indonesia sedikitpun tidak pantas disebut surga
atau serpihan surga sebagaimana ungkapan cak nun.
Maka dari itu, sejak awal hemat
penulis untuk memahami ungkapan ‘serpihan surga’ dibutuhkan perenungan dengan
kejernihan dan kejujuran hati. Ada hal
yang luput dari kita dan dunia dalam memahami Indonesia, hal yang luput inilah
yang mungkin dimaksudkan cak nun sebagai serpihan surga itu. Dianataranya; (1)
Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di
dunia. Mungkin biasa kita mendengarnya dengan sebutan PT Freeport. Dari
berbagai sumber dapat dirilis sebuah data bahwa sejak pertambangan ini dibuka hingga sekarang,
pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta ton
emas. Jika diuangkan dnegan anggapan harga emas Rp. 300.000 per gram, dikali
724,7 juta ton (724.700.000.000.000 gram) maka akan berjumlah Rp.217.410.000.000.000.000.000,-
Barapa ini? Entah. Itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral
lain-nya. Bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah
lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan
mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, Uranium kita
menyebutnya. Uranium merupakan bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu
ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana,
tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana
cukup untuk membuat pembangkit listrik nuklir dengan tenaga yang dapat
menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. (2) Negara ini
punya cadangan gas alam terbesar di dunia, Blok Natuna, kita biasa menyebutnya.
(3) Negara ini punya hutan tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki
luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah
terlengkap di dunia. Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. (4)
Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu
Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak
dimiliki negara lain. (5) Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4
didunia. (6) Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki
banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur
terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar
matahari dan hujan. (7) Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan
lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke
dasar laut bisa kita temui di negara ini.
Jika melihat tujuh hal istimewa di atas, maka ungkapan
‘serpihan surga”nya cak nun tak dapat terbantahkan lagi. Indonesia sudah
memiliki persyaratan yang cukup untuk disebut serpihan surga. Namun jika
melihat serba-serbi penghuninya sebagaimana digambarkan di atas, maka Indonesia
pantasnya disebut jahannam. Ya, jahannam. Jahannam? Ya, jahannam adalah salah
satu nama neraka kelak di akhirat. Jika memang seandainya tidak pantas disebut
neraka, maka cukuplah ‘serpihan neraka’. Lantas bagaimana perumpaan penghuni neraka? Mari coba lirik ayat berikut
ini; “Hartaku tidak memberi manfaat
kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daripadaku. Peganglah dia, dan belenggulah
tangannya ke lehernya. Kemudian
masukkan dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian (belitlah dia) dengan rantai yang
panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya
dia dahulu tidak beriman kepada Allah al-‘Adzim (Yang Maha Besar). Dan dia tidak mendorongkan untuk memberi makan
orang miskin. Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini.
Dan tiada makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang yang berdosa.”[4]
Dan tiada makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang yang berdosa.”[4]
Sampailah kita pada
sebuah kesimpulan, Indonesia memang betul dan layak digelar ‘serpihan surga’.
Namun pada dimensi yang berbeda, Indonesia juga pantas dan layak digelar
‘serpihan jahannam’. Inilah Indonesia, Negara ‘Surga-Jahannam”
Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sangat berterimakasih bagi para pengunjung yang berkenan untuk berkomentar dan memberikan masukan ^^