Pages

Sampai Kapan Aku Mecintai Dunia?

Sabtu, 27 Desember 2014

Setiap detik aku hrs pastikan bhw aku TIDAK SEDANG MENGEJAR DUNIA!


meski tepuk tangan, popularitas, harta, wanita, dan lainnya seringkali 'membengkokkan' NIAT ini!


Jika pun aku harus bekerja mencari harta, itu karena perintah Tuhanku yg menyuruhku melakukan ikhtiar untk kemaslahatanku. Tidak untuk menjadikan harta sbg tujuan hidupku, apalagi untuk mencintainya.


Sebab para guru dan sahabatku menasihatiku bahwa setiap pecinta akan merasakan sakit yang amat dalam saat berpisah dengan yang dicintainya.


Sedangkan, perpisahanku dengan harta yang setiap saat kukejar, kudamba, kucari, dan mengisi ruang berfikirku adalah KEPASTIAN yg tdk dibantah oleh ilmu dan agama mana pun.


Perpisahan  itu yg kukenal dengan KEMATIAN.


jika setiap saat aku berusaha mencintai harta yang pasti aku berpisah darinya, bukankah itu berarti aku sedang MENGOLEKSI RASA SAKIT untuk nanti aku rasakan saat SAKARATUL MAUT/ berpisah?


"Dunia tidak lebih dari ghuurur"


Para guruku menjelaskanku tentang ghurur/gharar, bahwa itu adalah yang luarnya terlihat indah sehingga menipu, padahal dalamnya busuk.


Orang yg memiliki dunia dan tahu hakikat dunia, maka mana mungkin ia mencintai dunia?


Sementara aku? Hingga kini hatiku dipenuhi dunia. Ruang fikirku setiaps aat dihinggapi kecintaan pada dunia.


Astagfirullah..