Logo IsEF SEBI, Lambang Yahudi dan
Pemuja Setan?
Multazam Zakaria, Ketua Umum Islamic
Economics Forum (IsEF) STEI SEBI
Bismillahirrahmanirrahim.
Sebenarnya saya tidak ada niatan sebelumnya untuk menulis tentang ini, apalagi
dengan judul se- ‘serem’ ini. Hehe.
Pertama,
saya ingin sampaikan bahwa sebenarnya saya tidak memiliki kelayakan untuk
membahas judul diatas. Ini sangat berat, apalagi kalau bicara tentang lambing-lambang
dan pemaknaanya. Saya bisa katakana: “Wilayah pembahasan tentang ini adalah
wilayah yang di dalamnya WAJIB ada perbedaan pendapat”.
Kedua, jika
dalam tulisan kali ini banyak terdapat kekeliruan yang para pembaca temukan,
terutama para pembaca yang berasal dari kalangan pakar atau pengamat sejarah
dan lambing-lambang, atau bahkan dari teman-teman da’I yang mungkin berbeda
pendapat dengan saya, saya sampaikan mohon maaf dan silahkan beri koreksi atas
tulisan ini.
Mengapa akhirnya
saya putuskan untuk menulis ini? Saya kaget sambil senyum ketika seorang teman
yang juga pengurus IsEF mengirimkan saya sebuah screenshoot DP dan Status BBM.
DP-nya menggunakan logo IsEF dan statusnya:
“Sekolah Tinggi Ekonomi Islam kok ada lambang bintang David-nya yaa?? Bukankah itu lambang yahudii??”
Saya balas
via whatsapp ke teman yang mengirimi screenshoot tadi karena BBM saya ada
gangguan (curcol.. hehe). Karena teman saya ini juga ingin meminta pendapat. Saya
balas sperti ini:
“untuk menjawab ini, ada baiknya kita gunakan bantuan sejumlah pertanyaan berikut ini:Jika lambang IsEF dikaitkan dengan bintang david:1. Apa bintang david itu?2. Bagaimana asal-usulnya?3. Berapa segi/sisinya?Jika dikaitkan dengan lambang pemuja setan atau simblo gnosis1. Apa gonis dan okultisme?2. Bagaimana bentuk lambang bintangnya?So.. lalu apa arti logo IsEF?1. Silahkan searching tentang “Dinamyc Model Umer Chapra”2. Atau boleh buka link: http://multazamzakaria.blogspot.com/2013/04/circle-of-equity-sebuah-pemikiran.html atau http://multazamzakaria.blogspot.com/2013/04/peran-negara-dalam-sistem-ekonomi-islam.html3. Siapa Umer Chapra? (ini saya tambahkan di tulisan di blog ini)”
Nah, untuk
menjawab judul di atas, ada bainya jika kita jawab satu-satu pertanyaan di
atas. Let’s start!
1. Apakah
Bintang David dan bagaimana Asal-usulnya? (Pertanyaan satu dan dua)
Bintang Daud dalam salinan lengkap tertua yang masih ada dari teks
Masoret, Codex Leningrad, dari tahun 1008. Perisai Daud
atau dalam bahasa Ibrani: Magen David, מָ×’ֵן דָּוִד dengan nikkud atau tanpa
nikkud דוד, diucapkan Magen David [ma.'gen da.'vid]
dalam Ibrani
modern dan Mogein Dovid ['mɔ.geɪn 'dɔ.vid]
atau Mogen Dovid ['mÉ”.gen 'dÉ”.vid]
dalam bahasa Ibrani
Ashkenazi dan Yiddish
adalah sebuah lambang yang umumnya dikenali dari Komunitas Yahudi dan Yudaisme. Nama
ini diambil dari nama raja Israel kuno, dan mulai
digunakan pada Abad Pertengahan, bersama-sama dengan lambang yang
lebih tua lagi yaitu menorah. Dengan terbentuknya negara Israel pada 1948 Bintang Daud pada Bendera
Israel juga telah menjadi lambang Israel. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_Daud)
Asal-usul bintang david ini silahkan bisa and abaca lebih lengkap dari
sumber-sumber lain.
2. Berapa jumlah
segi/sisi bintang david?
Jujur saja, saat masih MI (madrasah ibtidaiyah) saya sangat kesulitan
jika harus menggambar bintang dalam mata pelajaran menggambar. Sampai akhirnya
saya menmukan pola yang sangat mudah yaitu bintang yang terdiri dari 2 segi
tiga. Sehingga memiliki enam sisi. Dan beberapa tahun setelahnya saya baru
sadar ternyata itulah yang disebut bintang david. Hehe. Jadi, bintang david itu
ada 6 sisi atau biasa disebut bintang segi enam atau hexagram. Apakah logo IsEF
bintang 6? Tentu saja tidak, tapi bintang lima dengan satu sisi mengahdap atas,
tidak sebaliknya.
3. Apakah
lambang pemuja setan, gonisis atau okultisme yang berbentuk segi lima
(pentagram)?
Pentagram bersinonim dengan Pentacle. Pentacle merupakan Pentagram dalam
lingkaran. Pentagram biasanya berbentuk bintang bersudut lima dan digambar
dengan menarik garis lurus berpotongan dan tanpa putus. Pentagram melambangkan
empat unsur fisik dasar, yaitu bumi, udara api dan air ditambah Akasha/roh.
Setiap sudut yang besarnya sama melambangkan sifat manusia karena dua sudut di
bawah melambangkan tungkai, sudut atas melambangkan kepala dan dua sudut
lainnya melambangkan lengan. Sedangkan Pentacle, Pentagram dalam lingkaran,
melambangkan keterkaitan segala sesuatu. Lingkaran melambangkan roda kehidupan
dan siklus musim yang berputar tanpa awal dan tanpa akhir. Menurut Christian Symbols, Ancient and Modern karya Heather
Child, pentagram melambangkan lima indera.
Selain itu, jika huruf-huruf S, A, L, V, dan S dituliskan di sudut-sudutnya,
pentagram melambangkan kesehatan
(bahasa Latin salūs).
Pentagram juga melambangkan lima luka Yesus bagi umat Kristiani. Para pemuja
setan menggunakan Pentagram yang satu sudutnya mengarah ke bawah
untuk ritual terutama jika kepala Baphomet (dewa pagan berkepala kambing)
ditumpangkan dalam Pentagram tersebut. (sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2011/03/30/a-z-menyingkap-makna-simbol-kuno-352783.html)
Sengaja saya bold dan underline kalimat terakhir di atas:
“Para pemuja setan menggunakan Pentagram yang satu sudutnya mengarah ke bawah untuk ritual terutama jika kepala Baphomet (dewa pagan berkepala kambing) ditumpangkan dalam Pentagram tersebut”.
Apakah logo IsEF bintang seperti kepala kambing bertanduk yang dua sisi
mengahdap atas dan satu sisi mengahdap bawah? Tentu saja tidak, logo IsEF
adalah kebalikan dari itu.
4. Lalu apa arti
logo IsEF?
Sebenarnya saya kurang pas juga jika harus menulis tentang sejarah logo
IsEF di sini. Akan tetapi saya akan tulis sepengetahuan saya tentang logo IsEF
ini.
Pada tahun 2001, STEI SEBI
berkesempatan untuk dikunjungi Dr. Umer Chapra (Siapa Umer Chapra? Akan dibahas
pada pertanyaan berikutnya). Dr. Umer Chapra membahas salah satu bukunya yang
berjudul: “The Future Economic: An Islamic Perspective”.
Dalam buku tersebut salah satu pemikiran beliau adalah tentang Dinamyc
Models atau baisa juga disebut dengan Circyle of Equity, pemikiran
beliau inilah yang dirangkum dalam sebuah lambang sebagaimana dalam logo IsEF.
5. Siapa Umer
Chapra
Umer
Chapra lahir pada tangal 1 februari 1933 di Bombay India . Ayahnya bernama
Abdul Karim Chapra. Chapra dilahirkan dalam keluarga yang taat beragama,
sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang mempunyai karakter yang baik. Keluarganya
termasuk orang yang berkcukupan yang memungkinkan ia mendapatkan pendidikan
yang baik pula. Masa kecilnya ia habiskan ditanah kelahirannya hingga berumur
15 tahun. Kemudian ia pindah ke Karachi untuk meneruskan pendidikannya dan
meraih gelar Ph.D dari universitas Minnesota.
Dalam
karir intelektualnya DR. M. Umer Chapra mengawalinya ketika mendapatkan medali
emas dari universitas Sind pada tahun 1950 dengan prestasi yang diraihnya
sebagi urutan pertama dalam ujian masuk dari 25.000 mahasiswa. Setelah meraih
gelar S2 dari Universitas karachi pada tahun 1954 dan 1956 karir akademisnya
berada pada tingkat tertinggi ketika meraih gelar doktoralnya di Minnesota
Minepolis. Pembimbingnya Prof. Harlan Smith, memuji bahwa Chapra adalah seorang
yang baik hati dan mempunyai karakter yang baik dan kecemerlangan akademis.
Menurut Profesor ini Chapra adalah orang yang terbaik yang pernah dikenalnya.
DR.
Umer Chapra terlibat dalam berbagai organisasi dan pusat penelitian yang
berkonsentrasi ekonomi islam. Beliau menjadi penasehat pada Islamic Research
and Training Institute (IRTI) dari IDB Jeddah. Sebelumnya ia menduduki posisi
di Saudi Arabian Monetery Agency (SAMA) Riyadh selama hampir 35 tahun sebagai
penasehat peneliti senior. Lebih kurang selama 45 tahun beliau menduduki
profesi diberbagai lembaga yang berkaitan dengan persoalan ekonomi diantaranya
2 tahun di Pakistan, 6 tahun di USA, dan 37 tahun di Arab Saudi . Selain
profesinya itu banyak kegiatan yang dikutinya antara lain yang diselenggarkan
IMF, IBRD, OPEC, IDB, OIC dll.
Beliau
sangat berperan dalam perkembangan ekonomi islam . ide ide cemerlangnya banyak
tertuang dalam karangan-karangannya. Kemudian karena pengabdiannya ini beliau
mendapatkan penghargaan dari Islamic Development Bank dan dari King Faisal
International Award. Kedua penghargaan ini diperoleh pada tahun 1989. (sumber: http://magisterekois.blogspot.com/2013/06/pemikiran-ekonomi-dr-umer-chapra.html)
6.
Hasil-hasil
karya DR. M. Umar Chapra
Umar Chapra menerbitkan 11 buku, 60 karya ilmiah dan 9
resensi buku, belum artikel lepas di berbagai jurnal dan media massa. Buku dan
karya ilmiahnya banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk juga bahasa
Indonesia.
Buku pertamanya, Towards a Just Monetary System, dikatakan
oleh Profesor Rodney Wilson dari Universitas Durham, Inggris, sebagai
“Presentasi terbaik terhadap teori moneter Islam sampai saat ini” dalam
Bulletin of the British Society for Middle Eastern Studies (2/1985, pp.224-5).
Buku ini adalah salah satu fondasi intelektual dalam subjek
ekonomi Islam dan pemikiran ekonomi Muslim modern. Inilah buku yang menjadi
buku teks wajib di sejumlah universitas dalam subjek ekonomi Islam.
Buku keduanya, Islam and the Economic Challenge,
dideklarasikan oleh ekonom besar Amerika, Profesor Kenneth Boulding, dalam
resensi pre-publikasinya, sebagai analisa brilian dalam kebaikan serta
kecacatan kapitalisme, sosialisme, dan negara maju. Kenneth juga menilai buku
ini merupakan kontribusi penting dalam pemahaman Islam bagi kaum Muslim maupun
non-Muslim. Buku ini telah diresensikan dalam berbagai jurnal ekonomi barat.
Profesor Louis Baeck, meresensikan buku ini di dalam Economic Journal dari Royal
Economic Society: “ Buku ini telah ditulis dengan sangat baik dan menawarkan
keseimbangan literatur sintesis dalam ekonomi Islam kontemporer. Membaca buku
ini akan menjadi tantangan intelektual sehat bagi ekonom barat. “ (September
1993, hal. 1350).
Profesor Timur Kuran dari Universitas South Carolina,
mereview buku ini dalam Journal of Economic Literature untuk American Economic
Assosiation. Buku ini menonjol sebagai eksposisi yang jelas dari keterbukaan
pasar Ekonomi Islam. Kritiknya terhadap sistim ekonomi yang ada secara tidak
biasa diungkap dengan pintar dan mempunyai dokumentasi yang baik. Chapra,
menurutnya telah membaca banyak tentang kapitalisme dan sosialisme sehingga
kritiknya berbobot. Dan, Profesor Kuran merekomendasikan buku ini sebagai panduan
sempurna dalam pemahaman ekonomi Islam.
Disamping itu, ada buku-buku karya Umer Chapra yang lainnya,
seperti Islam dan Tantangan Ekonomi, Islam dan Pembangunan Ekonomi, Masa Depan
Ekonomi: Sebuah Perspektif Islam. Sementara artikel yang pernah ditulis Umer
Chapra antara lain:
1. Monetary management in an Islamic economy, New Horizon,
London, 1994.
2. Islam and the international debt problem, Journal of
Islamic Studies, 1992.
3. The role of islamic banks in non-muslims countries.
Journal Institute of Muslim Minority Affair, 1992.
4. The need for a new Economic System, Review of Islamic
Economics/ Mahallath Buhuth al-Iqtishad al-Islami, 1991.
5. The Prohibition of Riba in Islam: an Evaluation of Some
Objections, American Journal of Islamic Studies, 1984.
7. Apa Dinamyc
Models atau Circyle of Equity
Salah
satu ahli pemikir Islam yang memberikan kontribusi dalam perkembangan
Ilmu Ekonomi Islam adalah Ibnu Khaldun, yang terkenal dengan buku “Muqaddimah”
yang sebenarnya merupakan volume pertama dari tujuh volume buku sejarah yang
disebut sebagai “Kitab al-‘Ibrar” atau “Buku tentang Pelajaran-pelajaran
(Sejarah)”. Buku “Muqaddimah” adalah realisasi pemikiran Ibnu Khaldun secara
ilmiah yang menyajikan prinsip-prinsip yang menyebabkan kejayaan dan keruntuhan
sebuah dinasti, negara, atau peradaban sebagai faktor yang terkait erat dengan
kesejahteraan atau kesengsaraan rakyat.
“Muqaddimah”
merupakan bagian penting kontribusi pemikiran Ibnu Khaldun dalam ilmu ekonomi.
Perumusan
dan pemahamannya yang jelas dan mendalam telah mendapat pengakuan sebagai pelopor
bagi formulasi teori yang lebih modern dan canggih. Rumusan Ibnu Khaldun yang
terkenal dalam kebijaksanaan politik pembangunan disebut sebagai “Dynamic Model
of Islam” atau Model Dinamika.
Model
Dinamika adalah sebuah rumusan yang terdiri dari delapan prinsip kebijaksanaan
politik yang terkait dengan prinsip yang lain secara interdisipliner dalam
membentuk kekuatan bersama dalam satu lingkaran sehingga awal dan akhir
lingkaran tersebut tidak dapat dibedakan.
Rumusan
model dinamika tersebut adalah :
1.
Kekuatan penguasa/ pemerintah tidak dapat diwujudkan kecualidengan implementasi
Syariah;
2.
Syariah tidak dapat dilaksanakan kecuali dengan penguasa/pemerintah;
3.
Penguasa/ pemerintah tidak dapat memperoleh kekuasaan kecualidari rakyat;
4.
Masyarakat tidak dapat ditopang kecuali oleh kekayaan;
5.
Kekayaan tidak dapat diperoleh kecuali dari pembangunan;
6.
Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali melalui keadilan;
7.
Keadilan merupakan standar yang akan dievaluasi Allah pada umat-Nya;
8.
Penguasa/ pemerintah dibebankan dengan adanya tanggung jawab untuk mewujudkan
keadilan.
Rumusan ini mencerminkan karakter interdisipliner dan
dinamis dari analisis Ibnu Khaldun yang menghubungkan semua variabel-variabel sosial,
ekonomi dan politik, termasuk Syariah (S), kekuasaan politik atau Governance
(G), masyarakat atau Nation (N), kekayaan/ sumber daya atau Wealth (W),
pembangunan atau growth (g) dan keadilan atau justice (j). Variabel-variabel
tersebut berada dalam satu lingkaran yang saling tergantung karena satu sama
lain saling mempengaruhi. Rumusan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Cara
kerja lingkaran ini menyerupai rantai reaksi untuk jangka waktu yang panjang
dan merupakan sebuah kedinamisan yang diperkenalkan dalam seluruh analisis.
Dimensi ini menjelaskan bagaimana faktor-faktor politik, agama, sosial, dan
ekonomi saling mempengaruhi selama kurun waktu tertentu sehingga faktor-faktor
tersebut dapat menuntun suatu peradaban menuju pembangunan dan kemunduran atau
kejayaan dan keruntuhan. Dalam rumusan ini, tidak ada klausula cateris paribus
karena tidak ada satu variabel yang konstan. Satu variabel bisa berfungsi
sebagai makanisme pemicu dan variabel yang lain dapat bereaksi atau tidak dalam
arah yang sama. Oleh karena itu, kegagalan di satu sektor tidak akan menyebar
ke variabel yang lain karena sektor yang gagal tersebut akan diperbaiki atau
kemunduran suatu peradaban akan lebih lama. Sebaliknya jika sektor yang lain
bereaksi sama layaknya dengan mekanisme pemicu, maka kegagalan itu akan
memperoleh momentum melalui rantai reaksi yang berkaitan, sehingga
kegagalan ini membutuhkan waktu yang lama untuk mengidentifikasi penyebab dan
akibatnya. Lingkaran sebab akibat ini akan mengacu kepada “Lingkaran Keadilan”
(Ciecle of Equity).
Dua
pengait yang paling penting dalam rantai sebab akibat tersebut adalah
pembangunan (g) dan keadilan (j). Pembangunan (g) dianggap penting karena
kecenderungan normal di dalam masyarakat berubah-ubah. Kecenderungan itu dapat
meningkat atau menurun.
Pembangunan
yang dimaksud dalam pembahasan ini tidak semata-mata mengacu kepada pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan tersebut juga mengacu kepada pembangunan manusia seutuhnya
sehingga masing-masing variabel tersebut (G, S, N, dan W) memperkaya satu
dengan yang lain, sehingga semua variabel memberikan kontribusi terhadap
kesejahteraan atau kebahagiaan masyarakat.
Keseluruhan
variabel tidak hanya menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat, tetapi juga
kemajuan peradaban. Pembangunan tidak akan terlaksana tanpa adanya keadilan.
Keadilan yang dimaksudkan bukan dalam pengertian ekonomi yang sempit, tetapi
pengertian keadilan yang lebih luas dalam setiap aspek kehidupan manusia.
Keadilan
dalam pengertian luas ini tidak sepenuhnya dapat diwujudkan tanpa menciptakan
masyarakat yang peduli terhadap persaudaraan dan persamaan sosial. Keadilan
juga dapat tercipta dengan adanya jaminan keselamatan jiwa, hak milik dan
penghormatan bagi setiap orang pemenuhan kewajiban sosial, ekonomi dan
politik, hak untuk bebas menentukan tindakan apa yang diinginkan oleh
seseorang, dan pencegahan terhadap kejahatan dan ketidakadilan dalam bentuk
apapun.
Sementara
itu, variabel Syariah (S) mengacu kepada nilai-nilai dan lembaga atau aturan
perilaku yang membuat masyarakat (N) bersedia untuk memenuhi kewajiban mereka
terhadap sesama dan mencegah perilaku social yang menyimpang.
Hal
itu, dapat digunakan untuk menjamin keadilan (j), pembangunan (g), dan
kesejahteraan (W) untuk seluruh masyarakat. Aturan perilaku dapat bersifat
formal dan informal, baik tertulis ataupun tidak tertulis. Setiap masyarakat
memiliki aturan perilaku berdasarkan system nilai masing-masing yang berlaku di
masyarakat itu. Pedoman utama perilaku dalam masyarakat Islam disebut Syariah
(S). Variabel Syariah (S) tidak akan mampu memainkan peran yang berarti kecuali
jika Syariah tersebut dijalankan secara benar dan tidak memihak dalam
pelaksanaannya. Salah satu tanggung jawab masyarakat (N) dan pemerintah (G)
adalah mewujudkan kesejahteraan (W) dengan menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menegakkan keadilan (j) dan pembangunan (g), pemanfaatan yang
efektif atas sumber daya tersebut oleh pemerintah (G) dan kesejahteraan
masyarakat (N).
Variabel-variabel
sosial-ekonomi, demografi, dan politik yang menentukan kesejahteraan manusia
yang mengarah kepada kemajuan atau kemunduran suatu peradaban memiliki peranan
yang saling terkait. Analisis Ibnu Khaldun berupa Model Dinamika Sosial Ekonomi
dapat ditetapkan dalam bentuk relasi fungsional melalui persamaan (Chapra,
2001) yang dinyatakan sebagai berikut:
G
= f(S,N,W,g&j)
Persamaan
ini tidak mempresentasikan model dinamika Ibnu Khaldun, tetapi
mencerminkan karakter interdisipliner dengan memperhatikan semua variabel
penting yang telah dibahas dalam buku “Muqaddimah”.
Pada
persamaan di atas, G dianggap sebagai variabel terikat (dependent variable)
karena salah satu tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan kejayaan dan
runtuhnya suatu dinasti (negara) atau pun peradaban. Menurutnya kekuatan atau
kelemahan suatu dinasti tergantung kepada kekuatan dan kelemahan penguasa
politik yang berhasil mereka wujudkan. Penguasa politik, dalam hal ini
pemerintah (G), harus menjamin kesejahteraan masyarakat (N) dengan menyediakan
lingkungan yang sesuai untuk aktualisasi pembangunan (g) dan keadilan (j)
melalui implementasi Syariah (S) serta pembangunan dan pemerataan distribusi
kekayaan (W) yang dilakukan untuk kepentingan bersama dalam jangka panjang. (sumber:
http://magisterekois.blogspot.com/2013/06/pemikiran-ekonomi-dr-umer-chapra.html)
SO?
Setelah membaca ini, saya yakin anda sudah dapat menyimpulkan apakah Logo
IsEF sama dengan bintang david atau bintang kabing tanduk pemuja setan?
Wallahua’alam wa a’la
Great azam... tulisan yg informatif... : )
BalasHapusSemoga bermanfaat ...
Sip.. Amiin. Terimakash Kak Maya :)
Hapusmenarik sekali penjelasannya. penjelasan yang disertai fakta-fakta. terimakasih. meski.. yang benar-benar mampu memaknai hanyalah individu2 dalam lingkarang didalamnya, sebab kita2 ini yang diluar harus cukup dengan penjelasan diatas. wallohu'alam. ;-) salam kenal.
BalasHapus