“Kau (ibu) adalah madarasah pertama bagi anakmu, semua perlakuanmu
yang dapat diindrakan olehnya baik terhadap dirinya ataupun terhadap apa dan
siapa saja, itulah pelajaran yang akan dicoba untuk dimengerti, untuk menyusun
dirinya sendiri.”
Ummuka Madrasatul Ula Laka- Ibumu
adalah madrasah pertama bagimu. Ungkapan semacam ini nampaknya amat sering kita
jumpai, dengar, dan tidak tabuh lagi. Iya, ibulah madrasah pertama itu. sejak
kapan? Sejak benih itu tumbuh, sejak itulah Allah memberikan peran baru kepada
seorang calon ibu untuk menjadi guru bagi calon anaknya. Ini mungkin tidak
asing lagi, dan kita tidak akan membicarakan tentang ini terlalu jauh. Yang
ingin kita dengungkan disini adalah ketidaksadaran kita atas peran baru yang
kita emban itu. agar kita tidak lagi menyalah-nyalahkan, mengutuk, dan mencerca
masa kini, dalam keadaan lupa masa lalu dan masa depan, padahal ketiganya tidak
dapat dipisahkan dalam sebuah madrasah yang sejati.